Rumus Inventory Turn Over Adalah

Rumus Inventory Turn Over Adalah

Kehilangan Keuntungan

Jika perusahaan terlalu sering menjual barang dengan cepat tanpa mempertimbangkan margin keuntungan yang optimal, mereka mungkin kehilangan potensi keuntungan yang dapat diperoleh dengan harga yang lebih tinggi.

Sebagai solusi, perusahaan perlu menemukan keseimbangan yang tepat antara efisiensi operasional dan ketersediaan produk. Evaluasi yang cermat terhadap kondisi pasar, perilaku pelanggan, dan kebijakan persediaan dapat membantu menentukan tingkat perputaran yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis dan strategi penjualan.

Dysfunctional Turnover

Dysfunctional Turnover terjadi ketika karyawan yang berkinerja baik mengundurkan diri dari perusahaan. Dikatakan dysfunctional karena hal tersebut dapat mengganggu produktivitas perusahaan.

Kita tahu semua bahwa setiap perusahaan memiliki standarnya sendiri. Namun, ada sebuah value bagi banyak perusahaan: meminimalisir angka karyawan yang resign.

Ketika angka resign karyawan tinggi, perusahaan akan merasakan dampak negatif. Mulai dari produktivitas yang menurun, biaya pelatihan baru yang meningkat, hingga semangat kerja tim berkurang.

Karena itulah, umumnya, perusahaan harus memiliki sejumlah syarat turnover karyawan. Lantas, apa yang harus diperhatikan perusahaan dalam mengelola turnover karyawan? Kurang lebih, inilah syarat turn over:

Ingatlah, setiap karyawan yang bertahan adalah aset berharga yang memastikan kelangsungan bisnis Anda. Jadikan mereka sebagai prioritas, dan Anda akan merasakan dampak positifnya bagi perusahaan.

Indikator Inventory Turnover Ratio yang Baik

Secara umum, semakin tinggi angka rasio, semakin baik, karena itu seringkali menunjukkan penjualan yang kuat. Rasio yang lebih rendah dapat menunjukkan penjualan yang lemah dan/atau permintaan pasar yang menurun untuk barang-barang tersebut.

Namun, ada pengecualian untuk aturan ini. Sebagai contoh, barang-barang mewah cenderung memiliki perputaran persediaan yang rendah. Seorang petani tidak perlu membeli traktor baru setiap tahun, dan kebanyakan orang tidak membeli perhiasan desainer secara impulsif.

Namun, rasio yang terlalu tinggi dapat menjadi kontraproduktif. Ini mungkin berarti perusahaan Anda tidak membeli persediaan yang cukup untuk mendukung tingkat penjualan. Atau, Anda mungkin tidak meraih sebanyak mungkin keuntungan yang bisa Anda dapatkan dan lihat apakah menaikkan harga dapat menstabilkan rasio sambil juga meningkatkan margin unit Anda.

Membuat pemilik bisnis mudah menerapkan strategi dalam penjualan

Ada kalanya kamu harus menjual stok barang yang tersedia dalam jumlah banyak agar barang tidak terlalu banyak di gudang. Hal ini bisa mengurangi biaya penyimpanan barang yang termasuk mahal.

Ada waktunya juga kamu perlu menjual lebih sedikit karena stok di gudang sedikit, karena akan jadi gawat apabila permintaan tinggi. Kamu harus memutar otak agar stok selalu terisi.

Dengan rumus inventory turnover kamu bisa mengetahui kapan bisa menjual lebih banyak barang dan kapan harus menjualnya lebih sedikit.

Perhitungan ini juga memastikan stok barang kamu akan selalu terjaga. Ketika stok barang di gudang terlalu sedikit, agar persediaan selalu ada, kamu pun harus melakukan produksi lebih banyak. Kalau perlu membeli stok barang yang disediakan oleh bisnis lain.

Intinya kamu harus mau melakukan perhitungan setiap hari agar stok barang aman dan pembeli tidak pindah ke kompetitor karena kamu tidak menyediakan barang yang dibutuhkannya.

Cara Menghitung Inventory Turnover

Ada dua bagian penting di dalam inventory turnover dan menjadi komponen yang dihitung, yaitu pembelian barang yang dimaksudkan untuk persediaan dan berapa jumlah penjualan yang mampu dilakukan perusahaan.

Supaya kamu lebih memahami inventory turnover ini, yuk disimak contoh perhitungannya.

Perusahaan A menjual kosmetik dengan HPP atau Harga Pokok Penjualan sebesar Rp200 juta. Persediaan awal kosmetik adalah Rp300 juta. Sedangkan untuk persediaan akhir stok kosmetik adalah Rp50 juta.

Lalu, berapa rasio untuk inventory turnover?

Inventory Turnover = HPP / [(Persediaan awal + Persediaan akhir) /2]

Inventory Turnover = 200 juta / [(300 juta + 50 juta) /2]

Inventory Turnover = 1,14

Dari sini dapat disimpulkan bahwa inventory turnover perusahaan A adalah 1,14 kali yang artinya termasuk tinggi. Perusahaan A harus dengan sigap menjual kosmetiknya sesuai target.

Jangan menyimpan kosmetik terlalu lama di gudang. Pembeli juga pasti lebih senang membeli kosmetik yang masih jauh tanggal kedaluwarsanya.

Apalagi kosmetik termasuk barang yang punya masa kedaluwarsa. Jangan sampai perusahaan A menjual barang yang sudah kedaluwarsa dari yang seharusnya.

Di sisi lain, perusahaan A bisa mendapatkan keuntungan yang banyak apabila berhasil melakukan penjualan sesuai dengan target. Kalau perlu menambah karyawan freelance agar bisa mencapai target sesuai dengan yang diinginkan.

Demikian penjelasan tentang inventory turnover. Untuk berhasil menerapkan rumus ini, kamu berarti harus rajin-rajin mencatat stok barang. Dicatatnya pun harus benar sesuai dengan jumlah barang yang tersedia. Kamu harus teliti di sini.

Bisakah Inventory Turnover Terlalu Tinggi?

Ya, Inventory Turnover yang terlalu tinggi dapat menjadi masalah. Meskipun memiliki rasio perputaran persediaan yang tinggi sering dianggap sebagai indikator efisiensi, terlalu tinggi juga bisa memiliki konsekuensi negatif. Beberapa masalah yang dapat timbul akibat Inventory Turnover yang terlalu tinggi antara lain:

Jika perusahaan memiliki kebijakan persediaan yang sangat ketat dan rasio perputaran yang terlalu tinggi, mungkin sulit untuk memenuhi permintaan pelanggan. Barang mungkin tidak tersedia ketika pelanggan ingin membeli, dan ini dapat menyebabkan kehilangan penjualan.

Definisi Turnover Bisnis

Dalam dunia bisnis, maksud turn over dapat diartikan sebagai pergantian karyawan di sebuah perusahaan, baik yang dilakukan secara sukarela maupun terpaksa.

Perhitungan turnover atau turnover rate dapat digunakan untuk melihat persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Di samping itu, turnover bisnis juga bisa merujuk pada jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Dalam konteks keuangan, turnover juga dapat mengacu pada jumlah produk atau barang yang dijual oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Perhitungan turnover ini dilakukan dengan mengurangi penjualan bersih dengan biaya penjualan. Dimana biaya penjualan meliputi biaya produksi, biaya pemasaran, biaya pengiriman, dan biaya lainnya dalam proses penjualan.

Angka turnover yang tinggi dianggap sebagai indikator kesehatan finansial perusahaan. Sebab, hal tersebut menunjukkan perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu singkat.

Tingkatkan Efisiensi Operasional

Perbaiki efisiensi operasional untuk mengurangi waktu pemrosesan dan pengiriman. Pastikan kolaborasi yang baik antara departemen yang terlibat, termasuk gudang, logistik, dan penjualan.

Cara Meningkatkan Inventory Turnover Ratio

Daya Tarik bagi Investor

Investor cenderung melihat ITR sebagai indikator potensial kesuksesan bisnis. Rasio yang tinggi dapat menciptakan daya tarik bagi investor karena menunjukkan manajemen yang efisien.